Rabu, 16 September 2009

Part 2. Mimpi Pak Tani

Pak tani……

Aku adalah sang Pengantar, aku bertanya padamu !!!

Jika kau mati dan ditanya oleh bumi apa yang akan kau jawab…..???

Jika kau terbang lebih ringan dari udara dan tidak ada yang yang melindungimu,

Sementara kau dituntut oleh perbuatanmu

Apa yang akan kau lakukan……..???

Hari itu pak tani bangun sangat siang, dia bermimpi sangat aneh…………..

dalam mimpinya ia bertemu dengan sang Pengantar, yaitu yang mengantarkan pak tani hidup di bumi.

Pak tani segera menyiapkan perlengkapan bertaninya, langsung pergi keladang. Saat itu matahari tepat diatas kepala, terik panas matahari tak menyurutkan niat pak tani untuk merawat mentimun-mentimunnya. Hari itu Pak tani menyelesaikan pemeliharaan dan perwatan tanaman ketika matahari mulai tenggelam di ufuk barat.

Dalam perjalanan pulang, Pak tani masih terngiang akan pesan dan peringatan yang disampaikan oleh sang pengantar

Pikiran itu terus menganggu pak tani, lalu dia teringat kejadian seminggu yang lalu, di kala pak tani bertemu sang kancil diladang mentimun

“Pak tani, hari ini aku menawarkan padamu persahabatan, aku sudah lelah dengan perseteruan ini” kata sang kancil berharap

“terkutuklah kau kancil, setelah semua yang kau lakukan padaku, aku tidak pernah akan bisa menerimamu” kata pak tani dengan nada keras

sang kancilpun menunduk seakan menyesali semua perbuatannya

“maafkan aku pak tani, pertempuran ini tidak akan pernah berakhir kalau kita terus begini, sekarang aku telah menyadari semua perbuatanku adalah salah, aku akan menebus dosa-dosaku dengan selalu setia melindungimu hai pak tani” kata sang kancil

“aku masih belum bisa menerimamu, ingatlah bahwa kau telah banyak menyakitiku, dengan mencuri mentimunku… aku sudah tidak peduli, kalau kau ingin menebus dosamu, segeralah kau bunuh dirimu atau pergi menjauh dariku” nada pak tani meninggi pertanda marah

“pak tani, aku tidak bermaksud menyakitimu, namun keinginan memakan timunmu telah membelenggu jiwaku, sekarang dengan tulus aku ingin membantumu….

Karna aku tahu bahwa kau adalah orang yang tidak tahu tapi mengetahui”

Mendengar hal itu pak tani sangat marah, dia mengangkat cangkulnya mencoba membunuh sang kancil, sadar akan bahaya yang mengancam, sang kancilpun berlari menyelamatkan diri menuju kedalaman hutan kaliandra sambil berkata

“pak tani, kau boleh saja bersumpah mengutuk aku sang kancil…

namun pada akhirnya kau harus rela

aku adalah sahabat sejatimu…”

sejenak terlintas dalam pikiran pak tani, ada baiknya jika kancil mengetahui perihal mimpinya, mungkin sang kancil bisa memecahkan masalah tersebut. Namun tiba-tiba ia teringat kembali akan perbuatan kancil yang terus menyakiti hati pak tani dengan mencuri mentimun-mentimun yang sangat disayangi pak tani, dan pak tanipun menghilangkan pikiran itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar